Partner pura-pura.
“Ngapain sih lo dateng ke sini? Malem-malem?” Maki Hilmy yang baru membuka kan pintu apartnya kepada Kaivar yang bahkan belum sempat melangkahkan kakinya masuk.
Kaivar memberi kode kepada Hilmy seperti meminta izin untuk memasuki apartnya, Hilmy menatap Kaivar geram, marah, sebal menjadi satu.
“Jangan ngomel terus, nih gue bawain cemilan. Netflix and chill with me?” Kaivar mengedipkan sebelah matanya kepada Hilmy, Hilmy tak menjawab ajakan Kaivar, ia hanya terdiam menatap Kaivar dengan sorot ilfeel karena Kaivar tiba-tiba saja dateng ke apartnya dan mengajaknya netflix and chill, apa dia sudah gila?
“Okey.” Tak dapat jawaban juga dari Hilmy, Kaivar melenggang masuk lebih dalam, menempatkan cemilannya pada mangkuk dan menyalakan televisi milik Hilmy tanpa izin Hilmy.
“Orang gila. Orang stress.” Hilmy mendumal, bibirnya tidak berhenti mengeluarkan kalimat kasar mengutuk manusia yang sedang duduk santai memilih film sambil memakan cemilannya.
Kaivar menoleh, kutukan Hilmy terdengar sampai telinga Kaivar, tetapi Hilmy tidak peduli, malah ia menatap marah wajah Kaivar. Kaivar terkekeh tentu saja, ia merasa bahagia saat melihat Hilmy itu sebal kepadanya.
“Sini duduk, pacar, kita nonton santai hahaha.” Kalimat ajakan disertai kekehan.
Hilmy butuh healing, mungkin nonton bisa menghilangkan penatnya sementara. Ia sebenarnya ingin ikut menonton tetapi tidak dengan Kaivar! Hilmy mendesah kasar berjalan menuju kulkas untuk menuangkan coca cola kedalam kedua gelas, satu untuknya dan satu untuk Kaivar. Kaivar tersenyum miring melihat Hilmy yang datang kepadanya membawa nampan berisi gelas coca cola.
Hilmy terduduk, tidak salah kan jika sesekali menonton bersama manusia menyebalkan ini? Oke, baiklah, malam ini Kaivar menang. Hilmy luluh. Hilmy mengikuti permintaan menyebalkan Kaivar untuk menonton bersama.
Keduanya tidak banyak bicara. Keduanya fokus kepada plot film sambil sesekali memasukan cemilan kedalam mulutnya.
Mata Hilmy memberat. Film sudah berjalan selama 35 menit. Hilmy tak tahan, matanya sangat berat, ia sangat mengantuk. Tak sadar. Hilmy tak sadar kepalanya bertengger dibahu lebar milik Kaivar, membuat sang pemilik bahu berjengit kaget lalu tak lama terkekeh dan mengelus pelan pipi juga rambut milik Hilmy yang sudah terlelap melupakan film yang masih berjalan.
“Good night, Hilmy.” Kaivar membisikan kalimat tersebut di telinga Hilmy lalu menyelimutinya. Setelah tadi Kaivar berusaha membuat Hilmy tertidur dengan posisi tidur bukan duduk, karena ia tau bahwa tertidur dengan posisi duduk itu sangat menyakitkan. Punggungnya bisa sangat sakit saat terbangun nanti. Maka dari itu Kaivar menidurkan tubuh Hilmy dengan pelan tanpa menganggu Hilmy yang masih terlelap.