29-09-23
“Aaah!” Desah Harenza dengan keras tak peduli bahwa dia sedang berada di rooftop sebuah resto mewah yang langsung dapat terlihat aktivitas dibawah.
Piring dan juga gelas sejak tadi berjatuhan tak terkendali karena sepasang suami yang sedang melakukan penyatuan diri.
Posisinya, keduanya diatas meja, Harenza dibawah sedangkan Meldrick diatasnya menggenjot penisnya didalam lubang anal suaminya dengan sangat cepat dan tak terkendali, ia tak peduli suaminya sejak tadi terus menangis dan berteriak dengan sangat kencang.
Keduanya tak mengenakan busana sehelai pun, keduanya tak peduli jika manusia manusia dibawah ada yang melihat proses penyatuan tubuh mereka. Mereka hanya peduli dengan kenikmatan yang sedang mereka rasakan saat ini.
Harenza terus berteriak tak karuan, karena Meldrick terus menggenjot penisnya didalam lubang analnya bahkan ia mengeluarkan penisnya lalu memasukkan kembali dengan secara berulang. Hingga ia tak sadar bahwa sejak tadi kukunya terus mencakar punggung telanjang milik suaminya namun suaminya tak mempedulikannya.
00.00
Meldrick membisikkan sepenggal kalimat kepada suaminya yang sedang memejamkan matanya sambil mulutnya tak berhenti mendesah kenikmatan. “Open your eyes, baby.” ucapnya dengan nada berat. Harenza membuka matanya dengan pelan. Dan ia dibuat kaget karena langit dihiasi oleh kembang api yang bertuliskan “Happy third anniversary. Tentunya ia sangat shock dan bahagia, matanya meneteskan air mata bahagia, bibirnya melengkung dengan sangat indah. Itu ternyata baru sepenggal kalimat di langit. Langit kembali dihiasi oleh kembang api dengan tulisan “I love you, honey.” dan membuat Harenza lagi dan lagi menangis terharu.
Meldrick tak berhenti mengeluar masukkan penisnya namun kali ini dengan tempo yang sangat lembut, ia biarkan suaminya untuk menikmati suasana yang sedang terjadi saat ini. Meldrick kembali membisikkan sepenggal kalimat kepada Harenza dengan suara yang lembut, “Do you like it? Kamu senang?” Harenza mendengarnya lantas langsung menganggukkan kepalanya dengan sangat kencang. Tentu saja dirinya sangat bahagia.
Kedua bibirnya bertemu, menyatu dan saling melumat dengan sangat lembut dan hati-hati, mata keduanya terpejam untuk menikmati kecupan dan lumatan cinta yang sedang keduanya perbuat.
Meldrick kembali menggenjot penisnya dengan tempo pelan lalu berangsur tempo cepat hingga membuat Harenza kembali berteriak keenakan. Keduanya sudah berkali-kali mencapai orgasme namun keduanya tak kunjung menyelesaikan penyatuan tubuhnya dihari spesial ini.
— fin
written by brownieszt.